Memahami Dinamika Pemaafan dalam Organisasi Mahasiswa
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Anderson, M.A. (2006). The relationship among sesiliance, forgiveness, and anger expression in adolescent. Maine: The University of Maine.
Ariani, L., & Fikrie. (2019). Hubungan Antara Forgiveness Dengan Stress Kerja Pada Perawat. Psycho Holistic Journal: 1(1), 1-7. https://doi.org/10.35747/ph.v1i1.585
Asriadi, A. (2020). Komunikasi Efektif Dalam Organisasi. RETORIKA: Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2(1), 36-50. https://doi.org/10.47435/retorika.v2i1.358
Bantam, D. J. (2023). Forgiveness Process for Students in Assignment Groups. IJIP: Indonesian Journal of Islamic Psychology, 5(2), 148-174.
Ghani, A. H. (2011). Forgiveness therapy: Maafkanlah, niscaya dadamu lapang. Yogyakarta : Kanisius.
Girard, M., & Mullet, E. (1997). Forgiveness in adolescents, young, middle-aged, and older adults. Journal of adult development, 4, 209-220. https://doi.org/10.1007/BF02511412
Hamid, A. (2020). Profesionalisme Guru Dalam Proses Pembelajaran. AKTUALITA: Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan: 10(1), 1-17. https://www.ejournal.an-nadwah.ac.id/index.php/aktualita/article/view/159
Herdiansyah. (2010) Metode PenelitianKualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Lumban Gaol, N. T., & Siburian, P. (2018). Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1), 66-73. https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1.p66-73
Martin, A.D. (2003). Emotional quality management: Refleksi, revisi, dan revitalisasi hidup melalui kekuatan emosi. Jakarta: Penerbit Arga.
Nashori, F. (2008). Psikologi Sosial Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Nashori, F. (2011). Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Pemaafan. Jurnal Unisia, 75, 214-226. https://doi.org/10.20885/unisia.vol33.iss75.art1
Nurhayati, E. S., Swarnawati, A., Wibowo, C., Widarti, E. I., Thufail, A., & Sativa, I. O. (2022). Komunikasi Efektif Pimpinan Dalam Mengatasi Konflik Organisasi. Metacommunication; Journal of Communication Studies, 7(1), 84-95.
Pusvitasari, P., & Jayanti, A. M. (2020). Pemaafan dan kebahagiaan pada lansia. Jurnal Psikologi Insight, 4(1), 73-83.
Shabrina, E., Hasnawati, H., & Fadhilah, F. (2019). Gambaran perilaku pemaafan dalam konflik persahabatan. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10(2), 141-151. https://doi.org/10.15548/alqalb.v10i2.957
Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009), Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. London: SAGE Publications.
Susanti, S & Prasetyanigrum. (2017) Empati, Pemaafan Dalam hubungan Pertemanan Siswa Reguler Kepada Siswa Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Inklusif. Jurnal ilmiah psikologi terapan, 5(1), 126-143. https://doi.org/10.22219/jipt.v5i1.3886
Widasuari, D., & Laksmiwati, H. (2018). Hubungan antara kematangan emosi dengan forgiveness pada mahasiswa psikologi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Penelitian Psikologi, 5(02), 1-6.
Worthington, E.L., Van Oyen, W.C., Lerner, A.J., & Scherer, M. (2005). Forgiveness in health research and medical practice. Journal of Clinical Psychological and Explore. 1(3), 169-176. https://doi.org/10.1016/j.explore.2005.02.012
Yin, R. (2016). Qualitative research from start to finish, second edition. New York: The Guilford Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.47256/jhnb.v1i2.403
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________________________________________________________________________________________
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.