UPAYA KELOMPOK SADAR WISATA LEMO NAKAI DALAM MENDUKUNG SUSTAINABLE TOURISM
Abstract
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan Upaya Kelompok Sadar Wisata Lemo Nakai dalam Mendukung Sustainable tourism yang dikaji melalui teori fungsionalisme struktural “AGIL” oleh Talcott Parson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus deskriptif. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Informan dari kepala desa, kelompok sadar wisata Lemo Nakai, dan masyarakat diantaranya, Karang Taruna Desa Batu Raja. Teknik dalam menentukan informan pada penelitian ini yaitu dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya upaya yang dilakukan dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia, melalui pelatihan dari Dinas Pariwisata dalam bidang pelatihan pemandu wisata yang diawali dengan pembekalan materi yang isinya ada pengenalan objek dan daya Tarik wisata, berlatih public speaking dan teknik pemandu wisata, pelatihan tata Kelola destinasi pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara, serta Pelatihan Masyarakat dalam perencanaan pembuatan homestay. Upaya dalam mengembangkan potensi objek dan daya tarik wisata dilakukan melalui promosi dari media sosial, seperti: Instagram Facebook, Youtube, melalui putri pariwisata dan influencer tiktok Bengkulu, serta melalui mahasiswa yang sudah berkunjung. Upaya dalam meningkatkan sarana dan prasarana sudah dilaksanakan mulai dari pembuatan homestay, sudah di sediakan ojek menuju ke tempat wisata. serta disediakan petunjuk jalan dan spanduk peringatan.
Kata Kunci: Kelompok Sadar Wisata; Lemo Nakai; Sustainable Tourism
Abstract
This research aims to explain the efforts of the Lemo Nakai Tourism Awareness Group in supporting sustainable tourism which is studied through the theory of structural functionalism "AGIL" by Talcott Parson. The method used in this research is qualitative method with descriptive case study research type. By using data collection techniques non-participant observation, semi-structured interviews and documentation. Informants from the village head, Lemo Nakai tourism awareness group, and the community including, Karang Taruna Desa Batu Raja. The technique in determining informants in this study is purposive sampling. The results showed that there were efforts made by increasing human resources, through training from the Tourism Office in the field of tour guide training which began with the provision of material which contained an introduction to tourist objects and attractions, practicing public speaking and tour guide techniques, training in managing tourism destinations in North Bengkulu Regency, as well as community training in planning for making homestays. Efforts to develop the potential of tourist objects and attractions are carried out through promotion from social media, such as: Instagram Facebook, Youtube, through tourism princesses and influencers Tiktok Bengkulu, as well as through students who have visited. Efforts to improve facilities and infrastructure have been carried out starting from making homestays, motorcycle taxis have been provided to tourist attractions. as well as provided road signs and warning banners.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alandera, E. (2018). Upaya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Pangonan Dalam Membina Masyarakat Sadar Wisata Di Desa Pajaresuk, Kabupaten Pringsewu.
Amalyah, R., Hamid, D., & Hakim, L. (2016). Peran Stakeholder Pariwisata Dalam Pengembangan Pulau Samalona Sebagai Destinasi Wisata Bahari. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 37(1), 158–163.
Assidiq, K. A., Hermanto, H., & Rinuastuti, B. H. (2021). Peran Pokdarwis Dalam Upaya Mengembangkan Pariwisata Halal Di Desa Setanggor. Jmm Unram - Master of Management Journal, 10(1A), 58–71. https://doi.org/10.29303/jmm.v10i1a.630
Dwi, R. S. (2020). Kesesuaian Pengembangan Kawasan Air Terjun Anglo dalam Perspektif Pariwisata Berkelanjutan.
Hendriyati, L. (2020). Upaya Masyarakat Di Desa Wisata Penglipuran Dalam Menjalankan Sapta Pesona. Journal of Tourism and Economic, 3(1), 49–57. https://doi.org/10.36594/jtec.v3i1.54
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.
Kurniawan, J., Harapan, U. P., & Asir, M. (2022). Sosiologi Kepariwisataan (Konsep Dan Perkembangan) - Google Books (Issue December).
MoEF. (2016). PERMENLHK-No-83-Tentang-Perhutanan-Sosial. In Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No 83 Tahun 2016 Tentang Perhutanan Sosial
Mussardo, G. (2019). Upaya Pengembangan Desa Wisata Melalui Kelompok Sadar Wisata (Studi Desa Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo) Moch. Statistical Field Theor, 53(9), 1689–1699.
Pariwisata, D. (2022). Lomba Desa Wisata Batu Raja R Bengkulu Utara Masuk Tahapan Penilaian.
Pratomo, M. B. (2018). Upaya Pengembangan Objek Wisata di Kota Padang. Sereal Untuk, 51(1), 51.
Rahmi, J., Fathurrahim, F., & Susanty, S. (2022). Peran Kelompok Sadar Wisata Dalam Pengembangan Desa Wisata Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Journal Of Responsible Tourism, 2(2), 343–352. https://doi.org/10.47492/jrt.v2i2.2169
Rukiyah. (2023). Upaya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dalam Mengembangkan Potensi Wisata Air Terjun Tirai Di Desa Datar Lebuay.
Yunita, V. (2023). Analisis Daya Tarik Kampung Wisata Kemumu Di Kabupaten Bengkulu Utara. 31–41.
DOI: http://dx.doi.org/10.47256/kji.v18i1.381
Refbacks
- There are currently no refbacks.
______________________________________________________________________________________________________
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.