OLEH-OLEH MAKANAN KHAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA GASTRONOMI
Abstract
Visiting a tourist destination frequently inspired the tourist to purchase the food souvenirs for one's family or close acquaintances. They desired to bestow upon those closest to them a memento or impression of a tourist destination in addition to an expression of affection. Yogyakarta Special Region (DIY) is a popular tourist destination among both domestic and international visitors. Recognizing this opportunity, numerous small and medium-sized enterprises (SMSE) manufactured the assortment of foods intended for sale to tourists as food gifts. Many of these options, however, were "contemporary", in accordance with the preferences of the youth market, so they were not entirely "authenthic" of Jogja. This may cause confusion among tourists seeking the typical DIY food souvenirs. Thus, there was a need for explanation to various types of authentic DIY food souvenirs that were historic, authentic from each district in DIY and have survived for more than two generations, representing the DIY's identity. The authentic food souvenirs can also act as a gastronomic tourist attraction in a tourist destination.
Keywords: Souvenirs; Food; Authentic; Gastronomy
Full Text:
PDFReferences
Abadi, D., & Budhy, A. (2008). Daerah istimewa Gudeg (video dokumenter tentang riwayat gudeg sebagai ikon kota Jogja). 282.
Adelsa, A., & Pawestri, S. A. (2023). Wedang uwuh: minuman tradisional kesehatan sejak zaman dulu. Kanal Pengetahuan Farmasi UGM. https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/2023/04/14/wedang-uwuh-minuman-tradisional-kesehatan-sejak-zaman-dulu. Diakses 19 Des 2023
Adlina, A. D. (2019). Nuansa modern tradisional daerah Istimewa Yogyakarta : Penciptaan food fotography [Institut Seni Indonesia]. In Naskah Publikasi. http://lib.isi.ac.id
Agustina, S. H., & Pinasti, V. I. S. (2020). Walang Goreng Sebagai Ikon Wisata Kuliner Gunungkidul. DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 8(2), 149–164. https://doi.org/10.21831/dimensia.v8i2.36369
Anonim. (2012). Kalasan, sentra ayam goreng. Slemankab. https://slemankab.go.id/archive/2012/07/31/kalasan-sentra-ayam-goreng. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2016a). Mie Lethek. Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6657. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2016b). Peyek tumpuk. Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2018a). Geblek Kulonprogo. Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2018b). Sensasi Kenikmatan Geblek Kulon Progo. https://dinpar.kulonprogokab.go.id/sensasi-kenikmatan-geblek-kulon-progo.html. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2019). Makna Geblek dan Besengek Tempe Benguk. Kalurahan Karangsari, Kabupaten Kulon Progo. https://karangsari-kulonprogo.desa.id/index.php/artikel/2019/9/16/makna-geblek-dan-besengek-tempe-benguk#:~:text=Maka%2C Makna dan filosofi dari,harus menunjukkan kepada orang lain. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2021). Filosofi dan Makna Geblek, Camilan Tradisional Khas Kulon Progo. https://bacajogja.id/2021/12/19/filosofi-dan-makna-geblek-camilan-tradisional-khas-kulon-progo. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2022a). Ayam goreng Kalasan, sajian aya, berempah yang bermula dari Tirtomartani. Tirtomartani. https://tirtomartanisid.slemankab.go.id/first/artikel/92-AYAM-GORENG-KALASAN--SAJIAN-AYAM-REMPAH-YANG-BERMULA-DARI-TIRTOMARTANI. Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2022b). Bakpia pathok camilan legend khas Jogjakarta sejak tahun 1940-an. Goodnews from Indonesia. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/18/bakpia-pathok-camilan-legend-khas-jogjakarta-sejak-tahun-1940-an Diakses 19 Des 2023
Anonim. (2023a). Keripik Belut. Gudegnet. https://gudeg.net/direktori/1880/keripik-belut.html
Anonim. (2023b). Salak pondoh Sleman, manis sejak 1917. Agenda Indonesia. Diakses 19 Des 2023https://www.agendaindonesia.com/salak-pondoh-sleman-manis-sejak-1917/
Army, R. (2017). Kuliner Yogyakarta cerita di balik nikmatnya (S. Untoro (ed.)). Badan pengembangan dan pembinaan bahasa.
Asmalia, E. (2018). Yuk, mengenal makanan hasil fermentasi khas Indonesia (E. N. Fatimah (ed.)). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Eriyanto, D. (2018). Bakpia sebagai salah satu identitas budaya Yogyakarta dalam penyutradaraan film dokumenter “Bakpia” dengan gaya ekspository. In UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2016.05.008
Farhan, D. M., Pardede, A. M., Sugesti, S., & Susilowati, H. (2023). The Attraction of Geblek Traditional Food as A Special Culinary Tourism of Kulon Progo , Special Region of Yogyakarta. 3(1), 7–13.
Fitrazana, F. A. (2019). 5 Rekomendasi gudeg kaleng, oleh-oleh untuk anda yang liburan natal dan tahun baru di Jogja. Kompas.Com. https://jogja.tribunnews.com/2019/12/19/5-rekomendasi-gudeg-kaleng-oleh-oleh-untuk-anda-yang-liburan-natal-dan-tahun-baru-di-jogja. Diakses 19 Des 2023
Fridayani, N., & Agmasari, S. (2020). Apa itu wedang uwuh? Minuman sampah yang menyehatkan. Kompas.Com. https://www.kompas.com/food/read/2020/08/26/090700575/apa-itu-wedang-uwuh-minuman-sampah-yang-menyehatkan. Diakses 19 Des 2023
Gardjito, M. (2017). Kuliner Yogyakarta-pantas dikenang sepanjang mata. Gramedia Pustaka Utama.
Gardjito, M., Santoso, U., & Harmayani, E. (2023). Ragam Kudapan Jawa (I). Andi Publisher.
Gunawan, F. R. (2020). Keripik salak pondoh andalan desa kawasan Merapi. Katadesa. https://katadesa.id/index.php/daya-desa/potensi-desa/174-keripik-salak-pondoh-andalan-desa-kawasan-merapi. Diakses 19 Des 2023
Harsana, M., & Triwidayati, M. (2020). Potensi makanan tradisional sebagai daya tarik wisata kuliner di D.I. Yogyakarta. Prosiding PTBB FT UNY, 15(1), 1–24.
Isnaini, D. R. (2019). Upaya pelestarian jajanan tradisional khas Kotagede. Universitas Negeri Yogyakarta.
Khairunnisa, S. N., & Aisyah, Y. (2020). Sejarah tiwul khas Jawa, makanan pengganti nasi karena harga beras mahal. Kompas.Com. https://www.kompas.com/food/read/2020/08/12/090900975/sejarah-tiwul-khas-jawa-makanan-pengganti-nasi-karena-harga-beras-mahal. Diakses 19 Des 2023
Kurniawati, L. S. M. W., & Marta, R. F. (2021). Menelisik sejarah gudeg sebagai alternatif wisata dan citra kota Yogyakarta. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 15(1), 26. https://doi.org/10.17977/um020v15i12021p26-35
Mailia, R., Wahyu, I., Astuti, R. W., Yuniati, A. T., Rohmah, R. A., Wulandari, Prastiti, D., Lena, O., & Andriyan, E. (2019). Modul seri teknologi pangan spesifik daerah. In Katalog Dalam Terbitan. https://istanaumkm.pom.go.id/storage/app/media/Teknologi Proses/Pangan/Produksi Pangan Olahan Terkemas/ISI BAKPIA.pdf
Marliah, S. (2023). Manfaat wedang uwuh hingga asal usulnya. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/best-seller/manfaat-wedang-uwuh. Diakses 19 Des 2023
Mumfanganti, T. (2019). Roti Kembang Waru dan Yangko Kuliner Tradisional Kotagede. Dinas Kebudayaan DIY.
Nihayati, L. (2020). Dampak sosial perkembangan bakpia dalam industri pariwisata di Pathuk Yogyakarta. Pringgitan, 1(1), 40–47. https://doi.org/10.47256/pringgitan.v1i1.10
Noviana, A. (2004). Analisis strategi pertumbuhan agrowisata salak pondoh Sleman Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
Nurhikmat, A., Suratmo, B., Bintoro, N., & Sentana, S. (2015). Perubahan mutu gudeg kaleng “Bu Tjitro” selama penyimpanan. Jurnal Agritech, 35(3), 353–357. https://doi.org/10.22146/agritech.9348
Nuroso, A. (2012). Studi pembuatan Yangko. Jurnal Teknologi Pertanian, 1(2), 22–27.
Prasetya, E. N., Wisnubroto, P., & Adelina, R. (2019). Analisis Persediaan Bahan Baku pada Industri Keripik Belut Sumber Rejeki. Jurnal Rekavasi, 7(1), 17–24.
Prayudha, D. I. dan W. P. (2021). Sejarah Lokal dan Asal-Usul Nama Daerah Di Jagalan. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul.
Priherdityo, E. (2016). Oleh-oleh bisa jadi senjata promosi Indonesia. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20161215052026-262-179715/oleh-oleh-bisa-jadi-senjata-promosi-indonesia. Diakses 19 Des 2023
Priyatmoko, H. (2019). Menyantap (sejarah) gudeg. Detik. https://news.detik.com/kolom/d-4458377/menyantap-sejarah-gudeg. Diakses 19 Des 2023
Rahayu, A. D. (2018). Jejak rasa dari Yogyakarta (Suladi (ed.)). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Rachmat, R. (2022). Kembang Waru: Roti khas dari Kotagede penuh filosofi. Jogjaprov. https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1212-kembang-waru-roti-khas-dari-kotagede-penuh-filosofi. Diakses 28 Des 2023
Renggani, T., Endraswara, S., Dwijonagoro, S., & Kuswarsantya. (2021). Keistimewaan Yogyakarta dalam perspektif gastronomi (R. Untoro (ed.); I). CV. Grafika Indah.
Rusqiyati, E. A. (2023). Dinas Pariwisata mencatat 7,4 juta wisatawan berkunjung sepanjang 2022. Antara Yogya. https://jogja.antaranews.com/berita/599265/dinas-pariwisata-yogyakarta-catat-74-juta-wisatawan-berkunjung-sepanjang-2022. Diakses 19 Des 2023
Sabililah, D. I., & Aisyah, Y. (2023). 15 tempat beli oleh-oleh di Yogyakarta, ada geplak dan geblek. Kompas.Com. Diakses 19 Des 2023
Saputri, A., & Widyaningsih, Y. (2021). Pengelolaan produk kuliner sebagai oleh-oleh khas kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Inovasi Teknologi Dan Edukasi Teknik, 1(4), 295–301. https://doi.org/10.17977/um068v1n4p295-301
Sekarjati, C. (2021). Pergeseran popularitas Bakpia Tugu dan pergeseran identitas bakpia sebagai kekayaan kuliner D.I. Yogyakarta. Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada. https://cpps.ugm.ac.id/pengaruh-popularitas-bakpia-tugu-dan-pergeseran-identitas-bakpia-sebagai-kekayaan-kuliner-d-i-yogyakarta-oleh-citra-sekarjati. Diakses 19 Des 2023
Soeroso, A., & Turgarini, D. (2020). Culinary Versus Gastronomy. E-Journal of Tourism, 7(2), 193. https://doi.org/10.24922/eot.v7i2.60537
Sunaryo, N. A., Putra, I. N. D., & Dewi, M. H. U. (2019). Perkembangan wisata belanja oleh-oleh makanan. Jumpa, 6(1), 25–47.
Suwarno, & Salamun. (2017). Gudeg manggar. Balai pelestarian nilai dan budaya D.I. Yogyakarta.
Wijaya, H., Chalid, Y., Thaharah, A., & Nugroho, A. F. (2019). Pengaruh proses pengolahan terhadap karakteristik protein allergen belalang sawah (Oxya chinensis). Warta IHP/Journal of Agro-Based Industry, 36(1), 11–21. http://ejournal.kemenperin.go.id/ihp/article/view/4386
Wijayanti, A. (2020). Wisata kuliner sebagai strategi penguatan pariwisata di kota Yogyakarta, Indonesia. Khasanah Ilmu : Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 11(1), 74–82. https://doi.org/10.31294/khi.v11i1.7998
DOI: http://dx.doi.org/10.47256/prg.v4i2.350
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Pringgitan terindeks pada:
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
Pringgitan © 2020 by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta is licensed under Attribution 4.0 International