PENGELOLAAN DESA WISATA GUNUNG MIJIL: PETILASAN PANGERAN DIPONEGORO DI BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
Abstract
The tourist village of Mount Mijil has a strong historical value associated with the struggle of Prince Diponegoro against the Netherlands. The tourist village was officially inaugurated in 2020 in the early year of the Covid-19 pandemic. To this day, the village of Mijil Mountain tourism is still shallow and not many people know where it is. Therefore, this study aims to analyze the management of the tourist village in order to formulate a better strategy in its management. This research is qualitative, the results of the research are presented in a descriptive way to obtain a picture of the potential, advantages and disadvantages, as well as the management of the tourist village of Gunung Mijil. The methods used in data collection are with interviews, observations, archives and library studies. The results of the research show that the Mijil Mountain Tourism Village has the potential and tourist attractiveness of the rural life atmosphere around the limestone hills, as well as the strong historical value of being the site of the Prince Diponegoro's petition. The tourist village is managed by a non-formal institution called Gumi Buldozer, which is represented by the people of Mount Mijil Village. However, the management of the Mountain Mijil Tourism Village is not maximum. The availability of amenities is incomplete, the accessibility is inadequate and the commitment of managers is weak.
Keywords: Village Tourism; Management; Gunung Mijil Tourist Village
Abstrak
Desa Wisata Gunung Mijil memiliki nilai historis yang kuat terkait dengan Perjuangan Pangeran Diponegoro di era 1825-1830. Desa wisata ini diresmikan pada tahun 2020 di tahun awal pandemi virus Covid-19 melanda. Hingga saat ini desa wisata Gunung Mijil masih redup dan tidak banyak orang yang tahu keberadaannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengelolaan desa wisata tersebut agar dapat disusun strategi yang lebih baik dalam pengelolaannya. Penelitian ini bersifat kualitatif, hasil penelitian disajikan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai potensi, kelebihan dan kekurangan, serta pengelolaan desa wisata Gunung Mijil. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi, arsip-arsip dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Gunung Mijil memiliki potensi dan daya tarik wisata berupa suasana kehidupan pedesaan di sekitar bukit kapur, serta nilai historis yang kuat yaitu sebagai tempat petilasan Pangeran Diponegoro. Desa wisata tersebut dikelola oleh lembaga non formal bernama Gumi Buldozer yang beranggotakan warga Desa Gunung Mijil. Namun, pengelolaan Desa Wisata Gunung Mijil belum maksimal. Ketersediaan amenitas belum lengkap, aksesibilitas kurang memadai dan komitmen pengelola lemah.
Kata Kunci: Desa Wisata; Manajemen; Desa Wisata Gunung Mijil
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.47256/prg.v5i1.575
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Pringgitan terindeks pada:
Diterbitkan oleh:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta
Pringgitan © 2020 by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta is licensed under Attribution 4.0 International